Cari Blog Ini

Senin, 28 Oktober 2013



Pada suatu hari, 82 tahun yang lalu saat negara kita masih dijajah, para pemuda pejuang berkumpul di Jakarta untuk melaksanakan kongres pemuda. Pada kongres tersebut diikrarkan sumpah pemuda, sebuah janji setia para pemuda bagi negerinya yang mengakui bertumpah darah yang satu, berbangsa yang satu dan berbahasa persatuan yang satu. Titik tersebut dalam sejarah bangsa Indonesia menjadi salah satu tonggak penting dalam perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan.


Kini, 82 tahun setelahnya, yang terjadi seperti kebalikannya. Saat kita sudah merdeka dan rakyat bisa seluruhnya menikmati kemerdekaan dan berkarya untuk kemajuan bangsa, rakyat kita malah seperti mengalami kemunduran signifikan dalam hal persatuan.

Coba anda renungkan, apabila kita datang ke suatu pertemuan maka kita akan dapat melihat dengan jelas terbentuknya grup-grup kesukuan yang mengelompok sendiri dan bukannya berbaur. Seringkali juga kita temukan suatu suku yang berkumpul akan membicarakan hal-hal yang menurut mereka adalah kejelekan dari suku lainnya. Hal ini cenderung menimbulkan perpecahan. 




Isu SARA yang seharusnya tidak dibesar-besarkan malah cenderung menjadi muara utama dalam menyikapi permasalahan yang dihadapi. Masih segar dalam ingatan kita akan bentrok yang terjadi di Tarakan, Kalimantan Timur. Awalnya bentrok tidak diawali konfilk antar suku. Tetapi, kemudian bentrok menjadi meluas karena mudahnya bangsa kita yang telah bejanji berbangsa satu pada tahun 1928 dalam menghubungkannya dengan masalah kesukuan. Konflik demi konflik antar suku dan antar agama telah sering kita alami di negara ini tanpa ada yang menyadari suatu hal yang sebenarnya penting. 



Apakah dengan menjelek-jelekan suku atau agama lain akan menyelesaikan masalah-masalah besar yang ada di negara kita? Bukankah sebagai suatu bangsa yang besar, seperti yang selalu kita agung-agungkan, kita seharusnya memelihara keragaman dengan penuh rasa hormat-menghormati?



Terkadang memang sulit untuk menghentikan kebiasaan-kebiasaan di atas karena sejak kecil kita sudah dibiasakan berada dalam masyarakat yang menjunjung tinggi kesukuan. Terkadang masyarakat kita, dan mungkin mayoritas, lebih bangga akan sukunya daripada negaranya. Akan dibawa kemana negara ini bila mentalitas seperti ini dipertahankan?



Kaum muda Indonesia, sudah waktunya kita berubah untuk negara kita. Mulailah hilangkan rasa kesukuan dari diri kita sendiri. Banggalah menjadi bangsa Indonesia lebih dari rasa bangga terlahir di suatu suku tertentu karena apabila negara ini tidak ada, mungkin suku anda belum tentu akan terus bertahan. Mulailah berubah dari diri anda sendiri. Jadilah contoh hidup bagi pemuda lainnya di sekeliling anda. Apabila kita mampu merubah diri kita sendiri maka kita akan mampu merubah masyarakat.



Renungan ini saya tulis sekedar untuk mengingatkan anda tentang bangsa kita sendiri, bukan menghakimi, bukan menyuruh. Renungkan dan temukan sendiri pandangan anda tentang bagaimana seharusnya kita berbangsa dan bernegara.



Ingatlah bahwa kita semua adalah sama-sama bangsa Indonesia, apapun suku, agama, ras dan golongannya. Jangan biarkan perjuangan para pemuda 82 tahun yang lalu sia-sia



Lakukan hal ini sekarang juga! 




Untuk Indonesia, untuk anda, dan untuk masa depan kita semua.

Rabu, 23 Oktober 2013

Jika Bukan Ahlinya Yang Mengurus, Tunggulah Kehancuran..!


إِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ
قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ
قَالَ إِذَا أُسْنِدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ
فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." Adaseorang sahabat bertanya; ‘bagaimana maksud amanat disia-siakan? ‘ Nabi menjawab; "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (BUKHARI – 6015)
Sungguh benarlah ucapan Rasulullah sholallahu’alaihi wa sallam di atas. "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." Amanah yang paling pertama dan utama bagi manusia ialah amanah ketaatan kepada Allah, Pencipta, Pemilik, Pemelihara dan Penguasa alam semesta dengan segenap isinya. Manusia hadir ke muka bumi ini telah diserahkan amanah untuk berperan sebagai khalifah yang diwajibkan membangun dan memelihara kehidupan di dunia berdasarkan aturan dan hukum Yang Memberi Amanah, yaitu Allah subhaanahu wa ta’aala.
إِنَّا عَرَضْنَا الأمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ
وَالأرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا
وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الإنْسَانُ
إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولا
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.”(QS Al-Ahzab 72)

Amanat ketaatan ini sedemikian beratnya sehingga makhluk-makhluk besar seperti langit, bumi dan gunung saja enggan memikulnya karena khawatir akan mengkhianatinya. Kemudian ketika ditawarkan kepada manusia, amanat itu diterima. Sehingga dengan pedas Allah ta’aala berfirman: “Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” Sungguh benarlah Allah ta’aala…! Manusia pada umumnya amat zalim dan amat bodoh. Sebab tidak sedikit manusia yang dengan terang-terangan mengkhianati amanat ketaatan tersebut. Tidak sedikit manusia yang mengaku beriman tetapi tatkala memiliki wewenang kepemimpinan mengabaikan aturan dan hukum Allah ta’aala. Mereka lebih yakin akan hukum buatan manusia –yang amat zalim dan amat bodoh itu- daripada hukum Allah ta’aala. Oleh karenanya Allah hanya menawarkan dua pilihan dalam masalah hukum. Taat kepada hukum Allah atau hukum jahiliah? Tidak ada pilihan ketiga. Misalnya kombinasi antara hukum Allah dengan hukum jahiliah.
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ
وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ
حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
“Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS Al-Maidah 50)

Dewasa ini kita sungguh prihatin menyaksikan bagaimana musibah beruntun terjadi di negeri kita yang berpenduduk muslim terbanyak di dunia. Belum selesai mengurus dua kecelakaan kereta api sekaligus, tiba-tiba muncul banjir bandang di Wasior, Irian. Kemudian gempa berkekuatan 7,2 skala richter di kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Lalu tiba-tiba kita dikejutkan dengan erupsi gunung Merapi di Jawa Tengah. Belum lagi ibukota Jakarta dilanda banjir massif yang mengakibatkan kemacetan dahsyat di setiap sudut kota, bahkan sampai ke Tangerang dan Bekasi. Siapa sangka banjir di Jakarta bisa terjadi di bulan Oktober, padahal jadwal rutinnya biasanya di bulan Januari atau Februari..?
Lalu bagaimana hubungan antara berbagai musibah dengan pengabaian hukum Allah? Simaklah firman Allah ta’aala berikut:
فَإِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمْ أَنَّمَا
يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُصِيبَهُمْ بِبَعْضِ ذُنُوبِهِمْ
وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ لَفَاسِقُونَ
“Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.” (QS Al-Maidah 49)

Berdasarkan ayat di atas, jelas bahwa Allah mengancam bakal terjadinya musibah bila suatu kaum berpaling dari hukum Allah. Dan tampaknya sudah terlalu banyak dosa yang dilakukan ummat yang mengaku beriman di negeri ini sehingga musibah yang terjadi harus berlangsung beruntun. Dan dari sekian banyak dosa ialah tentunya dosa berkhianat dari amanah ketaatan kepada Allah ta’aala. Tidak saja sembarang muslim di negeri ini yang mengabaikan aturan dan hukum Allah, tetapi bahkan mereka yang dikenal sebagai Ulama, Ustadz, aktifis da’wah dan para muballigh-pun turut membiarkan berlakunya hukum selain hukum Allah. Hanya sedikit dari kalangan ini yang memperingatkan ummat akan bahaya mengabaikan hukum Allah.

PERINTAH UNTUK BERTANYA KEPADA AHLINYA

QS. An-Nahl [16] : 43
وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُّوحِىٓ إِلَيْهِمْ ۚ فَسْـَٔلُوٓا۟ أَهْلَ ٱلذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Kementrian AgamaDan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,
QS. Al-'Anbya' [21] : 7
وَمَآ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ إِلَّا رِجَالًا نُّوحِىٓ إِلَيْهِمْ ۖ فَسْـَٔلُوٓا۟ أَهْلَ ٱلذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Kementrian AgamaKami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.



Sumber:http://www.eramuslim.com/suara-langit/penetrasi-ideologi/jika-bukan-ahlinya-yang-mengurus-tunggulah-kehancuran.htm#.UmfqdPl2Q7s

Pengertian dan Contoh Visi dan Misi Organisasi

visi









Syarat-syarat berdirinya sebuahOrganisasi dan salah satunya adalah Visi & Misi nah kali ini saya mau share tentang Pengertian dan contoh Visi & Misi, semoga coretan ini bermanfaat buat temen-temen semua yang membutuhkan buat tugas ataupun yang hanya sekedar ingin tau, di bawah ini mungkin sedikit penjelasan tentang Pengertian dan contoh Visi Misi, monggo dibaca… :)

Pengertian Visi
Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan – tujuan Organisasi dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Visi itu tidak dapat dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, dikarenakan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang tersebut. Beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi:
- Berorientasi ke depan
- Tidak dibuat berdasarkan kondisi saat ini
- Mengekspresikan kreatifitas
- Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat

Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh suatu Organisasi untuk mewujudkan Visi. Misi Organisasi adalah tujuan dan alasan mengapa organisasi itu ada. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan.
Berikut adalah contoh visi dan misi organisasi yang sedang saya geluti saat ini :
Visi dan Misi BEM  STMIK PRANATA INDONESIA BANJARBARU
 Visi
Sebagai wadah pemersatu dan penyalur bakat dan wahana untuk mempersiapkan insan mahasiswa yang mandiri, aspiratif, berkualitas, independent serta berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara.
Misi
1.       Memperjuangkan hak-hak mahasiswa
2.       Mempersatukan seluruh mahasiswa
3.       Menyalurkan bakat dan kreatifitas mahasiswa
4.       Menemukan dan mengembangkan penemuan baru
5.       Melaksanakan program yang dapat mengupgread soft dan hard skill mahasiswa.

Perbedaan Visi dan Misi

Suatu organisasi pasti memiliki visi dan misi. Tidak jarang kita temui di suatu ruang kerja terdapat pajangan visi dan misi yang di bingkai rapi. Di sekolah-sekolah juga biasa terpampang visi dan misi di gerbang supaya mudah dibaca. Visi dan misi menunjukan gambaran kemana suatu organisasi akan diarahkan dan hasil apa yang ingin dicapai.


Karena sifatnya yang universal tidak hanya suatu organisasi seperti perusahaan, sekolah, koperasi, LSM tetapi individu juga perlu memiliki visi dan misi.




Perbedaan antara visi dan misi


Visi adalah “what be believe we can be”

Visi merupakan gambaran masa depan mau jadi apa lembaga kita. Menentukan visi berarti menentukan tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai




Dalam menentukan visi hendaknya memenuhi persyaratan:

- Tidak berdasarkan kondisi saat ini

- Berorientasi ke depan
- Mengekspresikan kreatifitas
- Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat




Misi adalah  “what be believe we can do”

Misi adalah apa yang bisa dilakukan untuk mencapai gambaran masa depan (visi). Misi merupakan langkah-langkah dan strategi apa untuk mencapai visi kita.



Kadangkala misi perlu dirubah sedemikian rupa apabila visi belum tercapai. Jadi bukan visinya yang dirubah hanya cara-caranya mencapai tujuan yang dirubah. Apabila visi berubah-ubah maka akan terkesan tidak konsisten gambaran masa depan tentang organisasi tersebut.

Contoh visi dan misi


Visi

Menjadi sekolah Internasional yang berwawasan Ilmu pengetahuan dan teknologi dengan Mengedepankan Iman dan takwa dengan lingkungan sehat, menyenangkan, demokratis dan mampu memberikan kontribusi penting terhadap masyarakat luas.



Misi

- Menumbuhkan kegemaran dan kebiasaan membaca, menulis dan berkarya

- Memotivasi peserta didik untuk untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif, kritis dan menyenangkan
- Menumbukah sikap bertanggung jawab terhadap peraturan sekolah, agama, hukum serta norma-norma dan nilai yang berlaku di masyarakat
- Menciptakan lingkungan belajar yang berwawasan IPTEKS dan IMTAK
- Menyiapkan peserta didik untuk menjadi pribadi yang mandiri, memiliki kreatifitas, bertanggung jawab dan berani mengembangkan potensi diri.




Langkah Perumusan Visi – Misi


Visi-misi organisasi merupakan perumusan pandangan organisasi untuk mencapai maksud dan tujuan yang menjadi bidang garapannya, sementara visi-misi individu pemimpin merupakan perumusan langkah-langkah dan pandangan dari pemimpin itu untuk mewujudkan tercapainya visi misi organisasi.
Pada pelaksanaanya, tak sedikit organisasi ataupun orang perseorangan kebingungan dalam perumusan dari visi-misi yang seharusnya dirumuskan sebelum suatu organisasi terbentuk atau sebelum seseorang didaulat ataupun diangkat menjadi seorang pemimpin. Jika sudah demikian, biasanya arah organisasi atau pemimpin yang tidak merumuskan visi misi dari awal, menjadikan organisasi berjalan apa adanya dan tidak ada arah yang jelas kemana organisasi akan berlabuh mencapai tujuannya. Oleh karenanya, visi-misi menjadi sesuatu yang mutlak ada dan dikuasai oleh elemen organisasi, dan yang terpenting adalah dikuasai oleh pimpinannya, karena visi-misi ini merupakan perumusan atas segala rencana/planning yang merupakan langkah pertama yang harus ditempuh dalam prinsip-prinsip manajemen. Tanpa perencanaan yang baik, segala sesuatu tentunya tak akan menghasilkan sesuatu sesuai harapan.
Pada artikel ini sini saya ingin mencoba menyumbangkan pemikiran perihal langkah-langkah dalam perumusan visi-misi di atas, yang tujuannya adalah memberikan gambaran kepada Anda yang mungkin saja sedang mencari inspirasi rumus untuk membuat sebuah visi misi. Untuk itu, terlebih dahulu saya akan memberi ulasan apa itu visi dan apa itu misi dan sekaligus memberikan contoh kasusnya.
Visi adalah pandangan umum organisasi/pemimpin terhadap cita-cita yang ingin dicapai yang dirumuskan melalui kalimat tegas dan efektif, namun cukup mewakili atas keinginan atau cita-cita organisasi yang ingin diwujudkan.
Sedangkan Misi adalah tujuan khusus organisasi/pemimpin terhadap cita-cita yang ingin dicapai dari visi yang telah dirumuskan. Dan biasanya dirumuskan melalui kalimat yang menegaskan beberapa item.
Langkah-langkah yang dapat kita tempuh untuk membuat sebuah visi-misi yang efektif adalah terlebih dahulu harus membuat perumusan masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi, dan mempersempit masalah tersebut yang sekiranya akan difokuskan untuk ditangani dan menjadi maksud, tujuan dan cita-cita dari organisasi.
Contoh kasus, ada sebuah organisasi yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan. Jika kita lihat bidang garapan organisasi tersebut, maka kita bisa memulai merumuskan masalah visi-misi tersebut dengan terlebih dahulu menjawab beberapa pertanyaan :
  1. Kenapa harus sosial kemanusiaan?
  2. Siapa sasarannya?
  3. Apa manfaatnya?
  4. Siapa saja yang terlibat?
Dari kasus perumusan masalah di atas, kemungkinan pertanyaannya adalah demikian :
  1. Karena peranan sosial tidak bisa dilepaskan dalam menangani masalah-masalah kemanusiaan
  2. Orang-orang yang menyandang masalah sosial
  3. Memberikan bantuan dan jaminan sosial kepada orang-orang yang menyandang masalah sosial
  4. Pemerintah, sektor swasta yang terkait dengan masalah sosial.
Sebetulnya tidak bisa kita berhenti sampai di sana untuk merumuskan visi-misi yang efektif, karena harus lebih dispesifikkan lagi tentang masalah-masalah kemanusiaan, masalah sosial, dan orang-orang penyandang masalah sosial di atas, karena luasnya masalah tersebut akan mengkaburkan perbedaan dari tiap masalah.
Jika kita mau, kita bisa lagi membuat rumusan permasalahan baru yang lebih spesifik dan mengkerucut untuk menjadi fokus penyelesaian masalah:
  1. Apa saja masalah kemanusiaan itu?
  2. Apa saja masalah kemanusiaan yang menyangkut masalah sosial itu?
  3. Apa saja yang disebut dengan penyandang masalah sosial itu?
Semakin tajam kita menganalisa permasalahan, maka semakin cerdas dan efektiv visi yang dapat kita buat,  sedangkan semakin banyak perumusan masalah yang dapat kita buat, maka semakin tajam pula misi yang dapat dirumuskan, karena dari sekian banyak pertanyaan yang muncul dari perumusan masalah di atas, tentunya hanya akan dipilih dan difokuskan pada masalah-masalah yang dapat dijawab dan sekiranya dapat diwujudkan oleh organisasi tersebut, karena menurut saya, misi yang dibuat tentunya harus menjawab perumusan masalah yang pada kesimpulannya akan selektif untuk dirumuskan menjadi misi organisasi.
Jadi menurut saya, perumusan visi-misi yang baik haruslah melalui tahapan perumusan permasalahan yang ada dan ingin dipecahkan oleh organisasi atau seseorang yang akan memimpin organisasi tersebut. Tanpa ada perumusan masalah, pembuatan visi-misi bisa saja menyimpang dari cita-cita organisasi yang sesungguhnya. Intinya, pimpinan yang handal adalah pimpinan yang mengetahui dan memahami persis permasalahan dan cita-cita organisasinya.
Jika Anda mempunyai pemikiran lain, saya akan sangat berbangga sekali jika anda mau bertukar pikiran dalam blog ini.


A. VISI DAN MISI
1. Tentang Visi
Visi adalah angan-angan atau imajinasi seseorang tentang usaha atau bisnis atau diri mereka suatu saat nanti. Visi membicarakan hal-hal tersebut :
a. Wawasan tolak ukur pertumbuhan bisnis
b. Sosok Anda atau Usaha anda di masa depan
c. Bentuk Usaha anda akan sebesar apa
d. Alasan anda memasuki usaha di bidang tersebut.
e. Imajinasi mengenai posisi usaha anda.
Jadi Visi adalah sebuah tujuan, keinginan, atau angan-angan masa depan usaha yang anda bangun. Oleh karena itu,Visi idel bersifat :
a. Sederhana (Simple)
b. Terukur (Measureable)
c. Terjangkau (Reachable)
d. Beralasan (Reasonable)
e. Ambisius
f. Periode Waktu (Time Frame)
g. Strategis (Strategic)
h. Ada Kejelasan antara masa sekarang dan akan datang
i. Prespektif ke masa depan
j. Komunikatif
Cara Merumuskan VIsi adalah :
a. Perhatikan dan pelajari pebisnis sukses merumuskan visi nya
b. Usaha apa yang Anda lakukan saat ini?
c. Mengapa anda mendirikan usaha tersebut?
d. Akan dibawa kemana bisnis anda nantinya
e. Bayangkan bisnis anda ke depan (5-20 tahun mendatang)
f. Bagaimana perkembangan usaha anda nantinya?
g. Barang dan jasa apa yang akan anda jual sekarang dan nanti?
h. apa cita-cita dan tujuan masa depan pemilik usaha,rekan bisnis anda?
i. nilai-nilai dasar,aspirasi dan presepsi seperti apa yg akan anda perjuangkan nantinya?
Jika anda dapat menjawab,merumuskan, dan meringkas dengan baik berarti anda telah membuat sebuah visi bisnis.

2. Tentang Misi
secara sederhana, misi adalah bagaimana cara anda mewujudkan sebuah visi. Dalam misi selalu terkandung hal-hal tersebut :
a. Tujuan dan alasan keberadaan suatu organisasi (goal)
b. Tindakan dan langkah-langkah yang harus dilakukan
c. Alasan bisnis anda harus berkembang
d. Cara mewujudkan tujuan anda
Jadi, misi adalah usaha,pemikiran, dan langkah-langkah formal untuk mewujudkan sebuah visi.
Unsur pokok sebuah misi adalah :
a. Kiat dan usaha mewujudkan visi
b. Nilai-nilai dasar organisasi
c. Segmen pasar dan pelanggan
d. Pernyataan tentang produk/jasa yg dijual
e. Keyakinan yang kuat
f. Pernyataan strategis
Misi akan efektif bila :
a. Ringkas dan Jelas
b. Unik
c. Fleksibel
d. Bisa membantu untuk mengambil keputusan
e. Budaya dan perusahaan
f. Memberi inspirasi

B. PERAN KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN
Kepemimpinan mempunyai peran yang sangat penting dalam merumuskan visi dan misi usaha. Seorang pemimpin merumuskan visi,misi,strategi dan nilai perusahaan atau bisnis. Sedangkan manajemen yang dipimpin oleh manajer adalah individu,departemen,atau kelompok yang membuat perencanaan program,taktik,dll untuk mewujudkan visi misi strategi yang sudah ditetapkan pemimpin.

C. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN VISI MISI USAHA
a. Melakukan riset
b. melakukan wawancara mengenai kebutuhan yang ada tetapi belum terpenuhi
c. mengumpulkan data pasar
d. merumuskan susunan data dengan mencari tren dan perbedaan
e. merumuskan visi misi
f. mengkomunikasikan anggota organisasi melalui seminar,workshop,dll
g. melakukan perbaikan visi misi berdasarkan saran dan kritik anggota
h. perhatikan aspek analisa SWOT (Strengths,Weaknesses,Opportunities,Threats)



disari dari berbagai sumber

Sabtu, 19 Oktober 2013

RAHASIA  MEMBACA  BUKU

 

Apakah Anda Punya Tumpukan Buku di Rumah yang Belum Sempat Dibaca? TEMUKAN RAHASIAMEMBACA BUKU DALAM WAKTU SINGKAT dan PEMAHAMAN TINGGI di sini!

Hai…
Apa yang terlintas di pikiran Anda ketika mendengar “Baca Buku”?  Mungkin Anda merasakan hal ini…
§                   Sulit Konsentrasi
§                   Sulit untuk memahami isi buku
§                   Bosan saat membaca
§                   Selalu membeli buku tapi… tidak selesai dibaca
§                   Mengantuk saat membaca

Saya yakin membaca penting bagi Anda. Mungkin Anda memiliki koleksi buku pengembangan diri atau manajemen yang semakin hari semakin menumpuk. Menunggu suatu hari Anda akan tuntas membaca semuanya. Namun, dari waktu ke waktu “suatu hari” itu belum datang juga.
Sesungguhnya menuntaskan semua buku bacaan Anda sangat mudah. Sungguh, sangat mudah. Anda akan menemukan jawabannya di akhir suratini.

 

Hal yang Membuat Orang Tidak Membaca

Berdasarkan pengalaman saya mengajarkan cara membaca dan berbagai literatur yang telah saya baca, saya menyimpulkan bahwa ada 2 faktor yang membuat orang tidak “sanggup” menyelesaikan buku bacaannya yaitu faktor internal dan external.

Faktor internal adalah masalah yang muncul dalam diri kita seperti merasa bosan, mengantuk, malas, susah konsentrasi, mudah lupa, dan lain sebagainya. Umumnya faktor internal berwujud dalam emosi negatif. Emosi ini disebut negatif karena menghambat seseorang untuk membaca. Dari mana asal emosi negatif ini?
Dari pengalaman yang dibentuk masa lalu, umumnya terjadi saat kita masih sekolah. Saya sudah menjelaskannya dalam buku kedua saya yang berjudul The Art of Reading: “Mengapa 90% Buku yang Dibeli Tidak (Habis) Dibaca dan Cara Mengatasinya”. Salah satu penyebabnya adalah sekolah mengajarkan kita  menghafal suatu materi bacaan bukan memahami.
Padahal tujuan belajar adalah memahami dan mengerti sebuah konsep pelajaran, bukan menghafal. Bagi anak sekolah menghafal adalah hal yang tidak menyenangkan (jika tidak tahu caranya). Tapi karena tuntutan, mau tidak mau mereka harus menghafal. Akhirnya rasa tidak menyenangkan ini diasosiasikan dengan belajar dan belajar sangat erat hubungannya dengan membaca. Jadi membaca menjadi hal yang tidak menyenangkan.

Faktor eksternal adalah masalah yang timbul dari luar diri kita. Beberapa diantaranya: Satu, tidak tahu prioritas. Sering kali terlalu banyak buku yang ingin kita baca dan akhirnya tidak ada satu pun yang kita baca, kita perlu tahu mana bacaan yang harus didahulukan mana yang menyusul.
Dua, suasana yang tidak mendukung. Dalam membaca kita perlu suasana yang membangkitkan mood membaca, salah satunya tempat yang sunyi. Sulit bagi kita untuk membaca dengan kondisi anak sedang bermain di sekitar kita.
Tiga, tidak menggunakan cara membaca yang efektif. Nah, mengapa kita perlu membaca dengan cara yang efektif dan bagaimanakah itu? Jawabannya ada di bawah ini.

 

Menggunakan Kekuatan Pikiran untuk Membaca

Saya ingin membuktikan kepada Anda bahwa membaca adalah kerja pikiran, bukan kerja mata. Simak paragraf di bawah ini:
“Tdaik bsia dpiryeaca bwaha kmau bsia mhamemai apa ynag kmau bcaa. Ini kekautan oatk munaisa ynag sngaat fonamenel, meruunt praa imaluwn di unriveisats cmabridge, tadik petnnig uturan hruuf dlaam ktaa-ktaa itu, ynag pntenig aladah hruuf pretmaa dan trheikar dlaam urtaun ynag bnaer. Seblihyena tadik pleru trateur dan kmau misah bsia mambecayayna tnpaa mslaah. Ini kerana oatk musiana tadik mambeca huurf per huurf tpai mmebcaa ktaa scraea kuseelurahn. Habet, bkaun? Ya dan aku salelu brepiikr bwaha mengjea itu pnteing!”
Adna msaih bsia bcaa bkaun? Okay, apa ktia ljnuktaan sraut ini dnagen tlsuain sprteei di aats sjaa?
Hehehe….

Sekarang Anda sudah mengerti maksud saya. Baik, saya akan menjelaskan sekilas tentang cara kerja pikiran.
Manusia memiliki dua pikiran yaitu sadar dan bawah sadar. Pikiran sadar adalah pikiran yang memiliki fungsi analisa, rasional, memori jangka pendek, dan berpikir kritis. Sedangkan pikiran bawah sadar memiliki fungsi menyimpan data yang tak terbatas seperti belief dan value, kebiasaan (habit), memori jangka panjang, kepribadian, intuisi, kreativitas dan persepsi.

Pikiran sadar mempengaruhi dan mengendalikan kehidupan kita sebesar 12% sedangkan pikiran bawah sadar 88%. Jadi, secara persentase hidup kita sebenarnya 88% dipengaruhi dan dikendalikan oleh pikiran bawah sadar, bukan pikiran sadar.
Selama ini kita cenderung membaca dengan pikiran sadar. Padahal, pikiran sadar sangat terbatas hanya bisa memproses 5-9 hal per detik. Lebih dari itu akan membuat pikiran sadar kewalahan.
Pernahkah Anda mendengar orang yang berkata “Saya sudah gak bisa belajar, rasanya kepala saya sudah penuh”. Sebenarnya yang penuh adalah pikiran sadar lebih tepatnya nge-hang karena overload informasi. Maklum, pikiran sadar hanya mampu memproses 5-9 hal per detik.
Sesungguhnya potensi yang perlu kita gunakan adalah kekuatan dari pikiran bawah sadar, mengapa? Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Daniel Goleman, Eric Jensen, Dr. Emile Donchin dari Illionis University dan juga Dr. Candace Pert, manusia belajar jauh lebih banyak dari pikiran bawah sadarnya. Lebih tepatnya, 99% pembelajaran terjadi di level bawah sadar, bukan di level sadar.
Untuk lebih diperjelas, saya menganalogikan pikiran sadar dan bawah sadar dengan corong. Bagian corong kecil kita sebut pikiran sadar dan sebaliknya yang besar adalah pikiran bawah sadar.
Belajar menggunakan pikiran sadar berarti kita memasukkan informasi dari ujung corong yang kecil. Semakin banyak informasi yang masuk, maka Ia akan mudah tumpah.
Sebaliknya, jika kita memasukan informasi dari ujung corong yang besar, maka informasi yang masuk tidak mudah tumpah karena wadahnya luas, daya tampungnya besar seperti pikiran bawah sadar.
Menggunakan pikiran bawah sadar untuk membaca adalah cara yang efektif dan cepat. Itulah cara membaca yang selaras dengan cara kerja pikiran.

Jadi, jika ingin membaca dengan efektif, kita harus menggunakan kekuatan dari pikiran bawah sadar. Sekali lagi, pikiran sadar hanya mampu memproses informasi 5-9 hal per detik. Sedangkan pikiran bawah sadar 200.000 kali lipat dari itu.

 

Bagaimana Cara Membaca yang Efektif?

Saya ingin kasih tahu Anda cara membaca yang saya gunakan, yang saya kembangkan, dan sudah saya ajarkan.
Teknik ini saya beri nama BACAKILAT: Sistem Membaca Efektif 1 Halaman/Detik dengan Pemahaman Tinggi. Iya, Anda tidak salah baca, membaca 1 halaman/detik, apakah bisa? Tidak, jika menggunakan pikiran sadar, tetapi BISA jika kita menggunakan pikiran bawah sadar. Anda juga sudah membaca tentang kekuatan pikiran bawah sadar pada bagian atas bukan?
Metode BACAKILAT terdiri dari 3 langkah sederhana yang membuat membaca menjadi efektif dan efisien. Ketiga langkah itu adalah Tinjauan Awal (mengenali buku dan membuat tujuan membaca), Bacakilat (membaca 1 hal/detik dan memasukan informasi ke pikiran bawah sadar), dan Aktivasi Manual (memahami dan mengingat buku dengan mudah).
Metode membaca yang sudah saya tuliskan dalam buku BACAKILAT: Kiat Membaca 1 Halaman/Detik ini juga sudah direkomendasikan oleh beberapa pakar seperti:

“Saya sangat menyarankan setiap orang yang serius mengembangkan dirinya untuk belajar Bacakilat kepada Agus Setiawan.”

Adi W. Gunawan (IndonesiaLeading Expert in Mind Technology)

“BACAKILAT is TODAY a NECESARRY SKILL. It’s not magic, it’s not a trick, it’s a proven technique, and it’s learnable skill. Learn the system, practice, and master the skill. This BACAKILAT will change your life.”

James Gwee (Indonesia’s Favorite Seminar Speaker & Trainer)

“Anda tidak salah untuk belajar di bawah bimbingan Bapak Agus Setiawan, karena saya tahu bahwa Ia adalah orang yang layak dan pantas untuk mengajarkan hal ini semua. Mengapa?  Karena Iaadalah seseorang dengan tipikal apa yang diajarkannya adalah apa yang telah dilakukannya.”

Ariesandi Setyono (Peak Performance Coach)

Saya mempunyai banyak informasi yang bisa saya bagikan kepada Anda. Informasi lebih dalam tentang teknik membaca yang efektif, bagaimana bisa menghilangkan hambatan membaca hingga langkah-langkah menerapkan bacakilat dalam kehidupan Anda. Tapi saya tidak bisa membagikan kepada Anda di suratini, jujur sangat banyak dan pasti tidak muat.
Saya bisa membagikan informasi ini kepada Anda melalui email satu per satu, rutin dan Anda bisa berkonsultasi kepada saya jika ada yang tidak Anda pahami. Anggaplah rangkaian email yang akan saya kirimkan pada Anda adalah semacam pelatihan atau bimbingan online yang sedang Anda ikuti.
Tapi… Saya harus jujur bahwa saya tidak bisa membagikan informasi kepada semua orang. Saya hanya bisa membagikan ini kepada pada orang yang serius ingin mengalami perubahan, ingin sukses serta mau menerapkan apa yang saya bagikan. Jika Anda adalah orang yang saya maksud silahkan