Gejala Bahasa
Gejala Bahasa adalah perubahan bentuk kata karena adaptasi atau penyesuaian (memendekkan suatu kata yang
Contoh: Kata bus berasal dari bahasa Belanda Vehiculum omnibus। Karena terlalu panjang, maka diambil suku kata yang terakhir bus yang artinya angkutan umum।Dilihat dari proses pembentuknya, gejala bahasa atau perubahan bentuk kata dibedakan sebagai berikut:
1. Asimilasi adalah proses perubahan bentuk kata dari dua fonem yang tidak sama dijadikan sama.
Contoh: Alsalam - assalam
Ad similatio - asimilasi
In moral - imoral
2. Disimilasi adalah proses perubahan bentuk kata dari monoftong.
Contoh: Vanamtara (sansekerta) - belantara
Citta (sansekerta) - cipta
Rapport (inggris) - laporimmoral
Sajjana - sarjana
Lauk-lauk - lauk-pauk
Sayur-sayur - sayur-mayur
3. Diftongisasi adalah proses perubahan bentuk kata dari monoftong menjadi diftong.
Contoh: Pulo - pulau
4. Monoftongisasi adalah proses perubahan bentuk kata dari bunyi diftong menjadi monoftong.
Contoh: Anggauta - anggota
Tauladan - teladan
5. Haplologi adalah proses pembentukan sebuah kata dengan menghilangkan suatu suku kata ditengah-tengahnya.
Contoh: Samanantara - sementara
Budhidaya - budaya
Mahardhika - merdeka
Sandhi - sendi
6. Anaptiksis atau swarabakti adalah proses penambahan suatu bunyi dalam suatu kata untuk melancarkan ucapan.
Contoh: Sloka - seloka
Putri - puteri
Candara - candera, cendera