Cari Blog Ini

Selasa, 20 November 2012


KATA ULANG

 

Proses pengulangan (reduplikasi) adalah pengulangan satuan gramatik atau suatu bentuk kata, baik seluruhnya maupun sebagian baik disertai variasi fonem maupun tidak. Hasil proses pengulangan adalah kata ulang.
       Kata ulang adalah kata yang mengalami proses pengulangan bentuk baik seluruh kata maupun sebagian. Semua kata ulang wajib ditulis dengan memakai tanda penghubung (-).
1.    Prinsip Dasar Pengulangan
a.   Selalu mempunyai dasar yang diulang.
b.   Pengulangan tidak akan mengubah jenis (kelas kata).
     Contoh :   Rumah-rumah (KB) : bentuk dasarnya rumah (KB)
c.  Bentuk dasar dan pengulangan itu selalu berupa satuan yang bersifat gramatis artinya selalu berupa satuan kebahasaan yang terdapat dalam penggunaan bahasa.
        Contoh : Kekanak-kanakan bentuk dasarnya kekanakan bukan kekanak

2.   Macam-macam Kata Ulang
a.   Kata Ulang Seluruhnya (penuh atau dwilingga)
     Kata ulang seluruhnya adalah pengulangan seluruh bentuk dasar tanpa perubahan fonem dan tidak berkom­binasi dengan proses pembubuhan afiks. Hasilnya kata ulang sempurna.
Contoh: buku-buku
b.   Kata Ulang Sebagian
     Kata ulang sebagian adalah pengulangan sebagian dari bentuk dasarnya.
     Contoh: menulis-nulis : bentuk dasarnya menulis
c.   Kata Ulang Berimbuhan (pembubuhan afiks)
    Kata ulang berimbuhan adalah pengulangan yang terjadi bersama-sama dengan pembubuhan afiks dan sekaligus secara bersama-sama membentuk satu fungsi. Dengan kata lain, bentuk dasar diulang seluruhnya dan berkom­binasi dengan proses pembubuhan afiks.
      Contoh : kereta → kereta-kereta → kereta-­keretaan
d.   Kata Ulang dengan Perubahan Fonem (berubah bunyi atau dwi lingga salin suara)
      Kata ulang berubah bunyi adalah pengulangan yang salah satu unsur yang diulang itu berubah bunyi.
     Contoh : Gerak-gerik → kata ulang berubah bunyi vokal
e. Kata Ulang Dwipurwa (pengulangan atas suku kata awal)
     Bentuk ulang ini vokal dari suku kata awal mengalami pelemahan dan bergeser ke posisi tengah menjadi e (pepet).
     Contoh : tanam-tanaman → tatanaman → tetanaman

3.   Makna Kata Ulang
a.   menyatakan banyak tak tentu
     Contoh : Sapi-sapi di kandang itu sedang diberi makan.
b. menyatakan banyak dan bermacam-macam
     Contoh : Membeli buah-buahan di pasar harganya lebih murah.
c.   menyatakan menyerupai
     Contoh : Daffa senang bermain mobil-mobilan dari balok kayu.
d. menyatakan agak (melemahkan)
     Contoh :Walaupun sudah dewasa, orang itu masih kekanak-kanakan.
e.   menyatakan intensitas
     Contoh: Pukullah dia kuat-kuat ( intensitas kualitatif)
f.   menyatakan resiprokal
     Contoh : Kedua anak itu sedang berkejar-kelaran di taman.
g. menyatakan anti seperti pada bentuk dasamya (hal)
     Contoh : SMKK I Yogyakarta menyelenggarakan kursus masak-memasak untuk remaja.
h.   menyatakan perbuatan seenaknya
     Contoh : Lelaki itu santai-santai di beranda rumahnya.
i.    menyatakan paling (superlatif)
     Contoh : Untuk dapat dicacat MURI, wanga Kaliurang membuat ‘Wajik’ sebesar-besarnya.
j.    menyatakan kumpulan
     Contoh : Kerjakan tugas ini secana kelompok, masing­-masing anak lima-lima.
k.   menyatakan walaupun
     Contoh : Panas-panas begini, dia tetap bertahan.
l.    menyatakan selalu
     Contoh : Mereka-mereka memang tidak dapat diharapkan.

*      Ada juga yang pengulangan kata seluruhnya yang dinamakan kata asal atau disebut pengulangan  semu
       Misalnya : anai-anai, ubur-ubur, kunang-kunang, lobi-lobi, mata-mata, agar-agar

3.   Makna Kata Ulang
a.    Menyatakan banyak tak tentu
       Misalnya :    Buku-buku itu telah kusimpan di dalam lemari.
                          Sapi-sapi di kandang itu sedang diberi makan
b.    Menyatakan banyak dan bermacam-macam
       Misalnya :    Buah-buahan di pinggir jalan harganya lebih murah.
                          Membeli buah-buahan di pasar harganya lebih murah.
c.    Menyatakan menyerupai
       Misalnya :    Bang Husin memasang orang-orangan di tengah sawah.
                          Daffa senang bermain mobil-mobilan dari balok kayu.
d.    Menyatakan agak
       Misalnya :    Walaupun sudah besar, anak itu masih kekanak-kanakan.
                          Walaupun sudah dewasa, orang itu masih kekanak-kanakan
e.    Menyatakan intensitas
       Misalnya :    Pukullah dia kuat-kuat. ( intensitas kualitatif)
                          Dari tadi ia bolak-balik saja. (intensitas frekuentatif)
f.     Menyatakan saling (resiprok)
       Misalnya :    Kedua remaja itu sedang bersalam-salaman.
                          Penonton pertunjukan konser  sedang bersenggol-senggolan.
g.    Menyatakan kolektif
       Misalnya : Mereka masuk dua-dua dengan tertib.
h.       menyatakan anti seperti pada bentuk dasamya (hal)
            Misalnya :  SMA 8 Surabaya menyelenggarakan kursus masak-memasak untuk remaja.
i.         menyatakan perbuatan seenaknya
      Misalnya :  Lelaki itu santai-santai di beranda rumahnya.
j.         menyatakan paling (superlatif)
            Misalnya :  Untuk dapat dicacat MURI, wanga Kaliurang membuat ‘Wajik’ sebesar-besarnya.
k.       menyatakan kumpulan
            Misalnya : Kerjakan tugas ini secana kelompok, masing­-masing anak lima-lima.
l.         menyatakan walaupun
            Misalnya :  Panas-panas begini, dia tetap bertahan.
m.     menyatakan selalu
            Misalnya :  Mereka-mereka memang tidak dapat diharapkan.
Sumber: Morfologi, Suatu Tinjauan Deskriptif, M. Ramlan
Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia, Gorys Keraf
Panduan Materi Bahasa dan Sastra Indonesia SMA/MA (IPA/IPS)
DEPDIKNAS .Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan 25

Contoh soal dan pembahasan :
1.    Dari siang para demonstran bolak-balik menuju gedung DPR.
Kata ulang yang sejenis dengan kata ulang dalam kalimat di atas adalah ...
a.    Mereka itu tentu ada yang cerdas dan ada juga yang pas-pasan.
b.   Dia selalu membalik-balikkan berita itu, padahal sebenarnya tidak begitu.
c.    Wajahnya kemerah-merahan ketika ketahuan mencontek.
d.   Dia membawa orang-orang dekat untuk menduduki jabatan.
e.    Dulu orang Indonesia terkenal dengan sifat ramah-tamahnya.

Kunci : E
Pembahasan :
Jawaban e benar karena sejenis dengan kata ulang tersaji (berubah bunyi).
Jawaban a, c salah karena tidak sejenis dengan kata ulang tersaji (berimbuhan),
jawaban b salah karena tidak sejenis dengan kata ulang tersaji (sebagian).
Jawaban d salah karena tidak sejenis dengan kata ulang tersaji (seluruh).

2.    Harga buah-buahan di pasar swalayan lebih murah daripada di pasar tradisional.
       Kata ulang yang maknanya sama dengan kata ulang dalam kalimat di atas adalah …
a.    Perhatikan baik-baik gambar di samping ini!
b.   Warna tembok rumahnya kekuning-kuningan.
c.    Secara diam-diam mereka bercinta-cintaan.
d.   Sayur-mayur yang segar banyak vitaminnya.
e.    Buanglah kertas-kertas yang tidak terpakai itu!

Kunci : D
Pembahasan :
Jawaban d benar karena semakna dengan kata ulang tersaji (bermacam-macam).
Jawaban a salah karena maknanya tidak sama dengan kata ulang tersaji (intensitas
kualitatif). Jawaban b salah karena tidak semakna dengan kata ulang tersaji
(agak). Jawaban c salah karena tidak semakna dengan kata ulang tersaji (saling).
Jawaban e salah karena tidak semakna dengan kata ulang tersaji (banyak).

Tidak ada komentar: