KALIMAT MAJEMUK
A. Pengertian.
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari
dua klausa atau lebih. Klaimat majemuk dapat digolongkan sebagai berikut:
1.
Kalimat majemuk Setara yaitu kalimat majemuk yang kedudukan antar
klausanya sejajar atau setara. Klausa-klausa pada kalimat majemuk setara dihubungkan dengan kata penghubung
atau konjungsi. Berdasarkan kata
penghubung yang digunakan, kalimat majemuk setara dibagi menjadi 3 macam:
(a)
kalimat
majemuk penjumlahan, ditandai oleh kata penghubung dan, lalu, lagi.
Contoh: Saya membaca buku dan
adik bermain di halaman.
(b) Kalimat majemuk pemilihan, ditandai oleh kata
penghubung atau. baik,
maupun
Contoh: Ia membeli penggaris atau membeli busur.
Engkau tinggal di sini,
atau ikut dengan pembawa barang itu
(c) Kalimat
majemuk pertentangan, yang ditandai oleh kata penghubung diantaranya tetapi,
melainkan
Contoh: Rudi tidak pergi memancing
melainkan belajar bersama
dirumah Hary.
(d) Kalimat
majemuk setara menggabungkan. Biasanya memakai kata tugas, dan, serta, lagi
pila
(e) Kalimat
majemuk setara sebab akibat. Biasanya memakai kata tugas : oleh karena itu,
sebab itu, dll
Contoh : Kendaraannya mogok di tengah
jalan, oleh karena itu ia terlambat tiba di sekolah
2.
Kalimat majemuk rapatan yaitu kalimat majemuk setara yang
bagian-bagiannya dirapatkan.Hal itu terjadi
karena kata-kata atau frase dalam bagian kalimat menduduki fungsi yang
sama. Kalimat majemuk rapatan meliputi:
a. kalimat majemuk rapatan subyek.
Contoh:
Pak Andik, guru olah raga
S
P
b. kalimat
majemuk rapatan predikat.
Contoh:
Rama pandai bermain basket
S P Pel
c. kalimat majemuk rapatan obyek.
Contoh:
Ayah Memupuk pohon jeruk Bali
S P O Pel
d. kalimat
majemuk rapatan keterangan.
Contoh: Dalam liburan nanti saya akan
pergi ke Jakarta
K S P K
3. Kalimat majemuk Bertingkat
adalah kalimat majemuk yang kedudukan antar klausanya tidak
sejajar. Klausa-klausa pada kalimat majemuk bertingkat dihubungkan dengan kelompok-kelompok
konjungsi yang dimasukkan kedalam
jenis-jenis kalimat majemuk bertingkat sebagai berikut:
a. kalimat majemuk hubungan pengandaian.
Yang ditandai oleh kata penghubung jika,
seandainya, andaikan
Contoh: jika tidak hujan, ia akan datang ke pesta
itu
b. Kalimat
majemuk bertingkat yang menyatakan ‘Perlawanan’ atau ‘Konsesif.
Kalimat majemuk bertingkat yang menyatakan
hubungan ‘perlawanan’ adalah kalimat majemuk bertingkat yang klausa sematanya
memuat pernyataan yang tidak akan mengubah apa yang dinyatakan dalam klausa
utama. Kata penghubung yang digunakan adalah walaupun, meskipun, sungguhpun,
kendatipun, biarpun, dan sekalipun. Akibat dari penggabungan ini, klausa
sematan merupakan perlawanan klausa utama.
Contoh:
- Demonstran bersikeras memasuki gedung walaupun
polisi sudah memperingatkan agar jangan memasuki gedung. Kalimat tersebut
dibentuk dari dua klausa, yaitu
Demonstran berusaha memasuki gedung, dan klausa polisi sudah memperingati agar
jangan memasuki gedung. Kedua klausa tersebut dihubungkan dengan kata
penghubung walaupun. Klausa yang diikuti kata penghubung walaupun merupakan
perlawanan klausa pertama.
- Para
urban tetap mengadu nasib kendatipun mereka mengetahui mengadu nasib di kota
besar tanpa bekal keterampilan akan sangat sulit. Kalimat tersebut dibentuk
dari dua klausa, yaitu para urban tetap mengadu nasib, dan klausa mereka
mengetahui mengadu nasib di kota besar tanpa bekal keterampilan akan sangat
sulit. Kedua klausa tersebut dihubungkan dengan kata penghubung kendatipun.
Akibatnya, klausa yang diikuti kata penghubung kendatipun merupakan perlawanan
klausa pertama.
c. Kalimat Majemuk
Bertingkat yang Menyatakan ‘Sebab’ atau ‘Kausal’.
Kalimat majemuk bertingkat yang menyatakan
hubungan ‘sebab’ atau ‘kausal’ dibentuk dari dua klausa menggunakan kata
‘penyebab’ sebab, karena, dan oleh karena. Klausa yang diikuti kata penghubung
‘ sebab’ merupakan sebab terjadinya hal atau peristiwa pada klausa utama.
Contoh:
1) Perda
Ketertiban Umum dan Raperda Kependudukan akan di usulkan oleh anggota dewan
sebab esensi antara keduanya berbeda.
Kalimat
tersebut dibentuk dari dua klausa dengan kata penghubung kausal ‘sebab’. Klausa
yang diikuti kata penghubung ‘sebab’ merupakan sebab terjadinya hal atau peristiwa dalam klausa pertama.
2) Penduduk
berbondong – bondong pergi ke kota karena mereka beranggapan Kehidupan di kota
akan lebih baik.
Kalimat tersebut dibentuk dari dua
klausa dengan kata penghubung ‘sebab’ yaitu karena sehinga klausa yang diikuti
kata penghubung karena merupakan sebab terjadinya hal atau peristiwa dari
klausa pertama.
Catatan:
Apabila kalimat yang diikuti kata penghubung
diletakkan di depan, sebelum kalimat utama diberi tanda koma (,) seperti pada
kalimat berikut.
Contoh:
Agar
kebutuhan dua negara dapat terkecukupi, kerja sama antardua negara dilakukan.
4. Kalimat majemuk Campuran: Bapak
pergi ke kantor dan saya membaca buku menggunakan Kalimat Majemuk
Bertingkat Menyatakan ‘Tujuan’; ‘Perlawanan’ dan Sebab’. Berdasarkan bentuknya,
kalimat dibedakan menjadi kalimat
tunggal dan kalimat majemuk
Terdapat bermacam-macam kalimat majemuk bertingkat. Diantaranya adalah kalimat
majemuk bertingkat menyatakan ‘tujuan’,
‘perlawanan’, dan ‘sebab’.
a. Kalimat
Majemuk Bertingkat yang Menyatakan‘Tujuan’ atau ‘Final’. Kalimat majemuk
bertingkat yang menyatakan ‘tujuan’ atau ‘final’ adalah kalimat majemuk bertingkat yang klausa sematanya
menyatakan suatu tujuan atau harapan
dari apa yang disebut dalam klausa. Klausa semata adalah klausa yang diikuti kata penghubung.
Contoh:
v . Andi
selalu duduk di bangku paling depan agar dia dapat mendengar dengan jelas dan memahami penjelasan gurunya.
Kalimat majemuk tersebut dibentuk dengan kata penghubung ‘tujuan’ agar.
Klausa yang dilekati (diikuti) kata
penghubung agar merupakan tujuan klausa pertama.
v Warga
yang berniat bekerja di Jakarta harus berbekal
keterampilan supaya Kota Jakarta tidak
semakin penuh dengan penganguran. Kalimat majemuk tersebut dibentuk dengan kata
penghubung ‘tujuan’ supaya. Klausa yang dilekati kata penghubung supaya
merupakan tujuan klausa pertama. Selain agar dan supaya, kata penghubung
‘tujuan’ yang lain adalah biar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar