Cari Blog Ini

Minggu, 09 Februari 2014

Presiden Gus Dur

Presiden Gus Dur

Presiden Gus Dur adalah presiden keempat di Indonesia yang memiliki banyak pro dan kontra pada masa kepemimpinannya walaupun tak sedikit kebijakan yang telah dibuatnya. 
Masa kepemimpinan Gus Dur, kebijakan presiden Gus Dur

PRESIDEN GUS DUR DENGAN SEGALA PRO DAN KONTRANYA


Saya yakin anda pasti tahu dan mengenal siapa itu Kyai Haji Abdurrahman Wahid atau yang terkenal dengan Presiden Gus Dur pada masa pemerintahan Orde Baru. Beliau lahir pada tanggal 7 September 1940 di Jombang, Jawa Timur. Tak hanya terkenal sebagai presiden, tetapi beliau juga terkenal sebagai pemimpin politik dan tokoh muslim Indonesia yang paling disegani oleh banyak masyarakat. Gus dur sendiri menjabat menjadi presiden pada 20 Oktober 1999 sebagai pengganti presiden B.J Habibie. Masa kepemimpinan Gus Dur pun sangat singkat, hanya dua tahun hingga 23 Juli 2001.


MASA KEJAYAAN PRESIDEN GUS DUR 



Pada masa pemerintahan yg dijalankan Gus Dur, ada beberapa kebijakan Presiden Gus Dur yang yang berhasil dilakukan. Beliau menyusun kabinet persatuan nasional dengan berbagai koalisi dan memulai melakukan dua reformasi pemerintahan. Anda pasti sudah mengetahui bahwa reformasi pertama yang dilakukan adalah membubarkan departemen penerangan sebagai hal yang penting dalam menguasai media. Sedangkan reformasi yang kedua yang telah berhasil dicapai adalah membubarkan departemen sosial yang melakukan korupsi. Presiden Gus Dur memang terkenal santai pembawaannya dalam memimpin, tapi beliau juga sangat tegas dalam menindak lanjuti penyelewengan keuangan dalam sistem ekonomi.




Presiden Gus Dur juga telah berhasil memberikan referendum kepada Aceh dengan melakukan negosiasi dengan GAM yang kemudian dilanjut dengan nota kesepahaman. Tak hany itu, beliau juga berhasil membubarkan departemen penerangan sehingga kebebasan pers mulai muncul. Penghilangan diskriminasi yang melanda warga Tionghoa juga telah ditetapkan dari penghapusan pelarangan adat istiadat, bahasa dan budaya Tionghoa. Gus dur juga berhasil meredam gejolak masyarakat papua dengan cara kekeluargaan



Pro dan kontra masa Presiden Gus Dur


Selama menjabat menjadi presiden, banyak sekali pro dan kontra yang dialami oleh Gus Dur karena banyak hal, mulai dari hal ekstern maupun intern. Presiden Gus Dur yang pernah menyatakan untuk membuka kerjasama dengan Israel merupakan penolakan besar dari kaum Islam di Indonesia. Pemecatan yang kurang kuat pembuktiannya juga menimbulkan banyak pihak oposisi kepada Gus Dur itu sendiri. Tak hanya itu, beliau juga menyatakan bahwa Indonesia ada kemungkinan masuk kedalam anarkisme. Banyak tindakan beliau yang memang membuat oposisi semakin banyak dan menimbulkan beberapa perseturuan dengan berbagai pihak.



Tak heran jika kemudian banyak gerakan Anti-Wahid muncul untuk mencoba memberontak tindakan Gus Dur yang dirasa sudah keterlaluan. Ketika beliau mulai berputus asa, beliau meminta Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Sosial dan Kemanan untuk menyatakan keadaan darurat, tapi Yudhoyono menolak dan akhirnya beliau diberhentikan dari jabatannya. Memang, banyak sekali pro dan kontra yang dialami Presiden Gus Dur pada masa pemerintahannya.



HUMOR GUS DUR Lapor Pak Presiden! Anggota TNI AL ini Tak Bisa Berenang

Seorang Asisten Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang bertugas di Istana Negara berlatarbelakang anggota TNI Angkatan Laut. Namun, belakangan diketahui ia tidak bisa berenang.

Ia sering digoda dan diusili oleh para ajudan Presiden. Ada saja keusilan yang membuatnya kebat-kebit dag-dug-dug di hadapan Gus Dur.

Nah tiba saat ‘ngerjain’. “Lapor Pak Presiden…, ini lho ajudan bapak, masak TNI Angkatan Laut kok nggak bisa BERENANG."

Otomatis saja, ajudan TNI AL tersebut langsung tegang, melotot, tak menyangka bila ada yang bertindak nekat lapor hal-hal sensitif


Presiden Gus Dur pun merespon dengan nada datar-datar saja. Gus Dur menjawab, "Lha itu, ada dari Angkatan Udara juga nggak bisa TERBANG ..


Artikel Selanjutnya 

Presiden  Megawati Soekarno Putri

Tidak ada komentar: