Hikmah
Suhrtono, S।Pd.
AKU BERJALAN MEMBISU DAN BERNYAYI DALAM HATI
DUDUK TERMENUNG TERTEGUN KADANG MELAMUN MELAYANG
SAYUP SEPOI ANGIN KEDAMAIAN TERASA DARI LUBUK YANG DALAM
DIANTARA BERDIRI POHON PINUS YANG TEGANG MENCEKAM
JALAN BERKELOK-KELOK DISANDING SEMRAWUT RERUMPUTAN
ILALANG DENGAN ELOK GEMULAINYA MENARI-NARI DIKEJAHUAN
HINGGA MENGHILANGKAN KEJENUHAN
SEAKAN TAK INGAT LAGI HINGAR BINGAR FATAMORGANA
YANG
KINI BARU SADAR AKAN KEKURANGAN DAN KELEMAHAN
BAHWA BAGI YANG YANG BERJALAN PASTI
SEPERTI AIR YANG MENGALIR DIHALANG SEMAK DAN BEBATUAN
ANGIN YANG BERHEMBUS MENAMPAR PINUS MENJULANG
RANTING DAHAN YANG BERGESEKAN TUMBANG TAK TERTAHANKAN
TINGGI DATARAN LONGSOR TERKIKIS OLEH BERUBAHAN ZAMAN
YANG HIDUP PASTI DIUJI DENGAN SEGALA COBAAN BAIK ATAU BURUK
KADANG DIMANJA, DIRAYU, DIHASUT, DICELA BAHKAN DIMAKI
MUNGKIN
Ada yang berlagak jujur ternyata bajingan
Kesemuannya pasti akan berakhir yang menang surga tempatnya
Senandung alam membawa kekhayalan
Hingga tak sadarkan diri pada kenyataan
Itulah hidup dialam yang fana yang menyeramkan
Lihat saja pohon-pohon ini sepulangku mungkin sudah hilang
Lihat saja yang mengerti jelek juga masih dijalankan
Lihat saja mengerti baik harus dilakukan malah diabaikan
Lihat saja mestinya pakai aturan bisa menyelamatkan tapi dilanggarnya
Lihat saja dinasehati siapa saja tentu lebih senang acuhkannya
Lihat saja hidup tentu mencari manfaatnya malah mencari sengsara
Mengapa sudah tahu sakit tidak diobatinya senang pamer kelemahannya
Seolah diri paling berkuasa dan tak ada tandingannya
Tidak ingat lagi apa untung, guna manfaatnya serta kerugiannya
Asal senang perut kenyang tidak fikirkan keturunan
Pucuk pinus menyadarkan ambisi dan keangkara murkaan
BUMI PERKEMAHAN “ KAKEK BODO “
TRETES PRIGEN KAB. PASURUAN
K E T I K A
Suhartono, S.Pd
Aku biarkan diriku berpura-pura diam
Ketika Pendidikan Hanya Menghasilkan Air mata
Aku mencari sosok bernama makhluk kepala sekolah
Dan bertanya-tanya apa saja yang harus dilakukan?
Adakah berusaha memahami kebutuhan gurunya?
Adakah selalu mencari masukan dari lingkungan sekitarnya?
Adakah mereka selalu mengingatkan orang tua
untuk meningkatkan kepedulian?
Adakah juga tahu siapa konstituen yang mengikutinya?
Adakah punya keberanian untuk memulai pembaharuan?
Adakah harga diri untuk tak sudi dijadikan “komandan sekolah?
Ramabate rata hayo tidak hanya tut wuri handayani
Adakah menyadari pentingnya mitra sekolah
dan komite sekolah yang bukan hanya formalitas!
Adakah menjadi panutan bagi pengajar di sekolah?
dan adakah tekad untuk menjadikan sekolah otonom?
adakah inisiatif-kreatif untuk tidak lagi menunggu petunjuk pusat?
adakah tindakan tegas menyikapi masalah?
Aku hanya bisa menduga-duga baiknya
terkadang aku berfikir ewuh pakewuh
Tapi aku hanya bias diam saja
Semacam
Bila semacam
Bila sehati
Bila sejalan
Bila sepandang
Maka selamatkan diri
Maka tentramkan nurani
Maka mencapai surgamu
Maka melancarkandi rahi
Bukan semata keinginan
Bukan hanya di khayal
Bukan karena kebetulan
Bukan mimpi belaka
Tapai hidup nyata
Tapi mati pasti
Tapi indah dirasa
Tapi buruk hindari
Jagan macam-macam
Jangan cari kesulitan
Jangan rupa-rupa
Jangan tunjukkan kebodahan
Mawas…….
Semacam saja……
SENANDUNG ALAM
Oleh : Dimas Hartono
AKU BERJALAN MEMBISU DAN BERNYAYI DALAM HATI
DUDUK TERMENUNG TERTEGUN KADANG MELAMUN MELAYANG
SAYUP SEPOI ANGIN KEDAMAIAN TERASA DARI LUBUK YANG DALAM
DIANTARA BERDIRI POHON PINUS YANG TEGANG MENCEKAM
JALAN BERKELOK-KELOK DISANDING SEMRAWUT RERUMPUTAN
ILALANG DENGAN ELOK GEMULAINYA MENARI-NARI DIKEJAHUAN
HINGGA MENGHILANGKAN KEJENUHAN
SEAKAN TAK INGAT LAGI HINGAR BINGAR FATAMORGANA
YANG
KINI BARU SADAR AKAN KEKURANGAN DAN KELEMAHAN
BAHWA BAGI YANG YANG BERJALAN PASTI
SEPERTI AIR YANG MENGALIR DIHALANG SEMAK DAN BEBATUAN
ANGIN YANG BERHEMBUS MENAMPAR PINUS MENJULANG
RANTING DAHAN YANG BERGESEKAN TUMBANG TAK TERTAHANKAN
TINGGI DATARAN LONGSOR TERKIKIS OLEH BERUBAHAN ZAMAN
YANG HIDUP PASTI DIUJI DENGAN SEGALA COBAAN BAIK ATAU BURUK
KADANG DIMANJA, DIRAYU, DIHASUT, DICELA BAHKAN DIMAKI
MUNGKIN
Surabaya , 07 Pebruari 2007
DILEMA DIANTARA MAHLIGAI
Oleh : Dimas Hartono
Tidurku tak nyenyak Bayangku tersandung bayangmu
Wajahmu selalu menjelma yang mengganggu gairahku
Aku selalu teringat waktu membelai rambutmu
Dan masih kurasakan kehangatan keningmu
Ku ingin selalu memeluk dan tak lepaskan
Mempermainkan letik jemarimu yang kadang kutekan-tekan
Bercerita tentang angan-angan kehidupan
Dan sesekali sunggingmu melekat dalam ingatan
Kau jelmaan bayangan selama ini
Tapi mengapa kau menjelma disaat bunga bersemi
Engkau si bidadari pelita jiwa murni
Indahnya lesung pipi membuatku tak sadarkan diri
Aku tak perlu membohongi diri
Bila kau hadir terasa sejuk di hati
Ku terkesima nikmati pesonamu nan berseri
Tak mungkin kubiarkan bungaku layu dan mati
Kau bunga jiwa sadarkah hubungan ini
Atau kau hanya permainkan hati
Hanya engkau yang mengerti arti semua ini
Yang jelas kudilema oleh cinta sejati
Yang ku harap kau yang lebih mengerti
Bahwa aku tulus menyayangi
Karena kuingin kau selalu ada disisih
Serta tak membicarakan kebimbangan hati
Walau semua telah kupaparkan jati diri
Tetapi kau mengimbangi hasrat hati
Kau lebih mengerti dan lebih memahami
Arti semua ini walau aku telah berbagi kasih
Aku tak mungkin bisa akhiri atau putuskan
Engkaulah yang harus mengerti arti sebuah hubungan
Yang terus mengusik kau tak hadir lebih dulu dihadapan
Inikah suratan yang pasti hadirmu sungguh menggelisahkan
Aku yang dilemma diantara mahligai kebahagiaan.
DO’A
Suhrtono, S।Pd.
Ya Allah pengisi hati
Ya Allah pemberi rizki
YA Allah pengisih ilmu
Ya Alah penanam drajat
Limpahkanlah kasih dan sayangmu
Curahkanlah petunjuk dan karuniamu
Cucurkanlah rahmat dan berkahmu
Luapkan cahaya dan kemulyaanmu
Bukakan rahmat cerahkanlah pikiranku
Mudahkanlah segala urusanku
Lancarkan niatku hingga tercapai tujuanku
Bimbinglah langkah dan daya fikiranku
Ya Allah …………
sesungguhnya engkau maha kuasa
engkau maha mendengar suara
engkau maha melihat segala
sesungguhnya engkau maha mengtahui semua
Aku mohon belas kasih ampunan Mu
Aku mohon perlindungan dari semua lakuku
Aku mohon limpahan rizki
Aku mohon lapangkan dadaku
Aku mohon tinggikan derajatku
Aku mohon Anugrahkan mukzizatmu
Aku mohon hindarkan dari balak dan cobaan
Aku mohon kuatkan imanku
Surabaya , 07 Pebruari २००à¥
| |
|