Pengelolaan Kelas Inklusif
Dalam pengelolaan Kelas Inklusif ada beberapa perencanaan di antaranya sebagai berikut :
A. Merencanakan Kegiatan Belajar Mengajar
1. Merencanakan Pengelolaan Kelas
1. Menentukan ruang kelas sesuai dengan tujuan pembelajaran
2. Menentukan cara pengorganisasian siswa agar setiap siswa dapat terlihat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar, misalnya:
Individual
Ketika guru memberikan individualisasi pembelajaran, guru dapat membantu seorang peserta didik yang ketinggalan pelajaran karena alasan tertentu, seperti : tidak masuk kelas, peserta didik yang berkesulitan belajar, atau peserta didik baru. Guru juga dapat memberikan individualisasi pelayanan pada peserta didik berbakat, dengan memberikan tugas yang lebih menantang pada mereka. Tetapi agar guru dapat memberikan pelayanan kepada seluruh peserta didik, individualisasi pengajaran dapat dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama untuk setiap peserta didik.
Berpasangan
Guru membagi peserta didik dengan berpasang-pasangan, tutor sebaya dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau antar peserta didik, hal ini bisa terjadi ketika peserta didik yang lebih mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri dan kemudian membantu peserta didik lain yang kurang mampu. Caranya, Setiap hari alokasikan waktu khusus agar peserta didik dapat saling membantu dalam belajar Tutor Sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk membantu memenuhi kebutuhan peserta didik. Ini merupakan pendekatan kooperatif bukan kompetitif. Rasa saling menghargai dan mengerti dibina di antara peserta didik melalui kerja sama.
Kelompok kecil
Guru membagi peserta didik dalam kelompok kecil, dengan menggunakan strategi yang efektif maka kebutuhan peserta didik dapat terpenuhi. Metode ini memerlukan persiapan yang matang, termasuk mempersiapkan peserta didik agar dapat belajar secara kooperatif
Kalsikal
Pendekatan ini sangat cocok untuk memperkenalkan berbagai topik. Guru menyiapkan beberapa pertanyaan untuk diajukan kepada peserta didik sesuai dengan kemampuannya. Guru dapat menggunakan kelas untuk bercerita atau membuat cerita, membuat lagu atau puisi, membuat permainan bersama-sama dan sebagainya. Jika di dalam kelas terdapat peserta didik dengan kemampuan beragam, guru harus berupaya menciptakan stategi pembelajaran dan materi yang cocok yang dapat mengakomodasi semua keberagaman tersebut.
2. Merencanakan Pengorganisasian Bahan
1. Menetapkan bahan utama (pokok) yang akan diajarkan
2. Menentukan bahan pengadaan untuk siswa yang pandai
3. Menentukan hahan remidi uiuuk sisa sang kurang pandat.
3. Merencanakan Pengelolaan Kegitaan Belajar Mengajar
1. Merumuskan tujuan pembelajaran
2. Menentukan metode mengajar
3. Menentukan urutan/langkah-langkah mengajar dan kegiatan pembelajaran, misalnya:
• Mengadakan pembukaan/apersepsi
• Mengadakan kegiatan ini
• Mengadakan kegiatan penutup/evaluasi
4. Merencanakan Penggunaan Sumber Belajar
1. Menentukan sumber bahan pelajaran (misalnya Buku Paket, Buku Pelengkap, dan sebagainya)
2. Menentukan sumber belajar (misalnya globe, foto, benda asli, benda tiruan, lingkungan alam, dan sebagainya)
5. Merencanakan Penilaian
1. Menentukan bentuk penilaian (misalnya tes lisan, tes tertulis, tes perbuatan)
2. Membuat alat penilaian (menuliskan soal-soalnya)
3. Menentukan tindak lanjut.
PENILAIAN KELAS : proses pengumpulan & penggunaan informasi oleh guru melalui sejumlah bukti untuk buat keputusan tentang pencapaian hasil belajar.
CIRI:
1. Menggunakan acuan patokan/criteria
2. Penilaian otentik:
- proses penilaian bagian integral dari proses pembelajaran.
- mencerminkan masalah dunia nyata bukan dunia sekolah.
- menggunakan berbagai cara dan criteria
- holistik (kognitif, afektif, psikomotor) gunakan acuan patokan/criteria.
Dalam penilaian ada prinsip – prinsip penilaian kelas di antaranya sebagai berikut:
1. Guru memandang penilaian dan kegiatan belajar mengajar secara terpadu.
2. Mengembangkan starategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin diri
3. Melakukan berbagai strategi penilaian dalam program pengajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik.
4. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.
5. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik.
Penilaian kelas dapat dilakuakn dengan cara tertulis, lisan, produk
portofolio, unjuk kerja, proyek dan tingkah laku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar