Cari Blog Ini

Sabtu, 19 Oktober 2013

RAHASIA  MEMBACA  BUKU

 

Apakah Anda Punya Tumpukan Buku di Rumah yang Belum Sempat Dibaca? TEMUKAN RAHASIAMEMBACA BUKU DALAM WAKTU SINGKAT dan PEMAHAMAN TINGGI di sini!

Hai…
Apa yang terlintas di pikiran Anda ketika mendengar “Baca Buku”?  Mungkin Anda merasakan hal ini…
§                   Sulit Konsentrasi
§                   Sulit untuk memahami isi buku
§                   Bosan saat membaca
§                   Selalu membeli buku tapi… tidak selesai dibaca
§                   Mengantuk saat membaca

Saya yakin membaca penting bagi Anda. Mungkin Anda memiliki koleksi buku pengembangan diri atau manajemen yang semakin hari semakin menumpuk. Menunggu suatu hari Anda akan tuntas membaca semuanya. Namun, dari waktu ke waktu “suatu hari” itu belum datang juga.
Sesungguhnya menuntaskan semua buku bacaan Anda sangat mudah. Sungguh, sangat mudah. Anda akan menemukan jawabannya di akhir suratini.

 

Hal yang Membuat Orang Tidak Membaca

Berdasarkan pengalaman saya mengajarkan cara membaca dan berbagai literatur yang telah saya baca, saya menyimpulkan bahwa ada 2 faktor yang membuat orang tidak “sanggup” menyelesaikan buku bacaannya yaitu faktor internal dan external.

Faktor internal adalah masalah yang muncul dalam diri kita seperti merasa bosan, mengantuk, malas, susah konsentrasi, mudah lupa, dan lain sebagainya. Umumnya faktor internal berwujud dalam emosi negatif. Emosi ini disebut negatif karena menghambat seseorang untuk membaca. Dari mana asal emosi negatif ini?
Dari pengalaman yang dibentuk masa lalu, umumnya terjadi saat kita masih sekolah. Saya sudah menjelaskannya dalam buku kedua saya yang berjudul The Art of Reading: “Mengapa 90% Buku yang Dibeli Tidak (Habis) Dibaca dan Cara Mengatasinya”. Salah satu penyebabnya adalah sekolah mengajarkan kita  menghafal suatu materi bacaan bukan memahami.
Padahal tujuan belajar adalah memahami dan mengerti sebuah konsep pelajaran, bukan menghafal. Bagi anak sekolah menghafal adalah hal yang tidak menyenangkan (jika tidak tahu caranya). Tapi karena tuntutan, mau tidak mau mereka harus menghafal. Akhirnya rasa tidak menyenangkan ini diasosiasikan dengan belajar dan belajar sangat erat hubungannya dengan membaca. Jadi membaca menjadi hal yang tidak menyenangkan.

Faktor eksternal adalah masalah yang timbul dari luar diri kita. Beberapa diantaranya: Satu, tidak tahu prioritas. Sering kali terlalu banyak buku yang ingin kita baca dan akhirnya tidak ada satu pun yang kita baca, kita perlu tahu mana bacaan yang harus didahulukan mana yang menyusul.
Dua, suasana yang tidak mendukung. Dalam membaca kita perlu suasana yang membangkitkan mood membaca, salah satunya tempat yang sunyi. Sulit bagi kita untuk membaca dengan kondisi anak sedang bermain di sekitar kita.
Tiga, tidak menggunakan cara membaca yang efektif. Nah, mengapa kita perlu membaca dengan cara yang efektif dan bagaimanakah itu? Jawabannya ada di bawah ini.

 

Menggunakan Kekuatan Pikiran untuk Membaca

Saya ingin membuktikan kepada Anda bahwa membaca adalah kerja pikiran, bukan kerja mata. Simak paragraf di bawah ini:
“Tdaik bsia dpiryeaca bwaha kmau bsia mhamemai apa ynag kmau bcaa. Ini kekautan oatk munaisa ynag sngaat fonamenel, meruunt praa imaluwn di unriveisats cmabridge, tadik petnnig uturan hruuf dlaam ktaa-ktaa itu, ynag pntenig aladah hruuf pretmaa dan trheikar dlaam urtaun ynag bnaer. Seblihyena tadik pleru trateur dan kmau misah bsia mambecayayna tnpaa mslaah. Ini kerana oatk musiana tadik mambeca huurf per huurf tpai mmebcaa ktaa scraea kuseelurahn. Habet, bkaun? Ya dan aku salelu brepiikr bwaha mengjea itu pnteing!”
Adna msaih bsia bcaa bkaun? Okay, apa ktia ljnuktaan sraut ini dnagen tlsuain sprteei di aats sjaa?
Hehehe….

Sekarang Anda sudah mengerti maksud saya. Baik, saya akan menjelaskan sekilas tentang cara kerja pikiran.
Manusia memiliki dua pikiran yaitu sadar dan bawah sadar. Pikiran sadar adalah pikiran yang memiliki fungsi analisa, rasional, memori jangka pendek, dan berpikir kritis. Sedangkan pikiran bawah sadar memiliki fungsi menyimpan data yang tak terbatas seperti belief dan value, kebiasaan (habit), memori jangka panjang, kepribadian, intuisi, kreativitas dan persepsi.

Pikiran sadar mempengaruhi dan mengendalikan kehidupan kita sebesar 12% sedangkan pikiran bawah sadar 88%. Jadi, secara persentase hidup kita sebenarnya 88% dipengaruhi dan dikendalikan oleh pikiran bawah sadar, bukan pikiran sadar.
Selama ini kita cenderung membaca dengan pikiran sadar. Padahal, pikiran sadar sangat terbatas hanya bisa memproses 5-9 hal per detik. Lebih dari itu akan membuat pikiran sadar kewalahan.
Pernahkah Anda mendengar orang yang berkata “Saya sudah gak bisa belajar, rasanya kepala saya sudah penuh”. Sebenarnya yang penuh adalah pikiran sadar lebih tepatnya nge-hang karena overload informasi. Maklum, pikiran sadar hanya mampu memproses 5-9 hal per detik.
Sesungguhnya potensi yang perlu kita gunakan adalah kekuatan dari pikiran bawah sadar, mengapa? Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Daniel Goleman, Eric Jensen, Dr. Emile Donchin dari Illionis University dan juga Dr. Candace Pert, manusia belajar jauh lebih banyak dari pikiran bawah sadarnya. Lebih tepatnya, 99% pembelajaran terjadi di level bawah sadar, bukan di level sadar.
Untuk lebih diperjelas, saya menganalogikan pikiran sadar dan bawah sadar dengan corong. Bagian corong kecil kita sebut pikiran sadar dan sebaliknya yang besar adalah pikiran bawah sadar.
Belajar menggunakan pikiran sadar berarti kita memasukkan informasi dari ujung corong yang kecil. Semakin banyak informasi yang masuk, maka Ia akan mudah tumpah.
Sebaliknya, jika kita memasukan informasi dari ujung corong yang besar, maka informasi yang masuk tidak mudah tumpah karena wadahnya luas, daya tampungnya besar seperti pikiran bawah sadar.
Menggunakan pikiran bawah sadar untuk membaca adalah cara yang efektif dan cepat. Itulah cara membaca yang selaras dengan cara kerja pikiran.

Jadi, jika ingin membaca dengan efektif, kita harus menggunakan kekuatan dari pikiran bawah sadar. Sekali lagi, pikiran sadar hanya mampu memproses informasi 5-9 hal per detik. Sedangkan pikiran bawah sadar 200.000 kali lipat dari itu.

 

Bagaimana Cara Membaca yang Efektif?

Saya ingin kasih tahu Anda cara membaca yang saya gunakan, yang saya kembangkan, dan sudah saya ajarkan.
Teknik ini saya beri nama BACAKILAT: Sistem Membaca Efektif 1 Halaman/Detik dengan Pemahaman Tinggi. Iya, Anda tidak salah baca, membaca 1 halaman/detik, apakah bisa? Tidak, jika menggunakan pikiran sadar, tetapi BISA jika kita menggunakan pikiran bawah sadar. Anda juga sudah membaca tentang kekuatan pikiran bawah sadar pada bagian atas bukan?
Metode BACAKILAT terdiri dari 3 langkah sederhana yang membuat membaca menjadi efektif dan efisien. Ketiga langkah itu adalah Tinjauan Awal (mengenali buku dan membuat tujuan membaca), Bacakilat (membaca 1 hal/detik dan memasukan informasi ke pikiran bawah sadar), dan Aktivasi Manual (memahami dan mengingat buku dengan mudah).
Metode membaca yang sudah saya tuliskan dalam buku BACAKILAT: Kiat Membaca 1 Halaman/Detik ini juga sudah direkomendasikan oleh beberapa pakar seperti:

“Saya sangat menyarankan setiap orang yang serius mengembangkan dirinya untuk belajar Bacakilat kepada Agus Setiawan.”

Adi W. Gunawan (IndonesiaLeading Expert in Mind Technology)

“BACAKILAT is TODAY a NECESARRY SKILL. It’s not magic, it’s not a trick, it’s a proven technique, and it’s learnable skill. Learn the system, practice, and master the skill. This BACAKILAT will change your life.”

James Gwee (Indonesia’s Favorite Seminar Speaker & Trainer)

“Anda tidak salah untuk belajar di bawah bimbingan Bapak Agus Setiawan, karena saya tahu bahwa Ia adalah orang yang layak dan pantas untuk mengajarkan hal ini semua. Mengapa?  Karena Iaadalah seseorang dengan tipikal apa yang diajarkannya adalah apa yang telah dilakukannya.”

Ariesandi Setyono (Peak Performance Coach)

Saya mempunyai banyak informasi yang bisa saya bagikan kepada Anda. Informasi lebih dalam tentang teknik membaca yang efektif, bagaimana bisa menghilangkan hambatan membaca hingga langkah-langkah menerapkan bacakilat dalam kehidupan Anda. Tapi saya tidak bisa membagikan kepada Anda di suratini, jujur sangat banyak dan pasti tidak muat.
Saya bisa membagikan informasi ini kepada Anda melalui email satu per satu, rutin dan Anda bisa berkonsultasi kepada saya jika ada yang tidak Anda pahami. Anggaplah rangkaian email yang akan saya kirimkan pada Anda adalah semacam pelatihan atau bimbingan online yang sedang Anda ikuti.
Tapi… Saya harus jujur bahwa saya tidak bisa membagikan informasi kepada semua orang. Saya hanya bisa membagikan ini kepada pada orang yang serius ingin mengalami perubahan, ingin sukses serta mau menerapkan apa yang saya bagikan. Jika Anda adalah orang yang saya maksud silahkan



Tidak ada komentar: